Gemariau.com - Harga gas untuk industri di Tanah Air saat ini mencapai sekitar USD 12 per MMBTU ( Million Metric British Thermal Unit). Harga ini jauh lebih mahal dibanding negara ASEAN lainnya seperti Singapura. Padahal, Indonesia selama ini merupakan negara eksportir gas.
Menurut Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Syamsir Abduh, mahalnya harga gas di Indonesia disebabkan karena rumit dan panjangnya mata rantai perdagangan gas.
"Mata rantai terlalu panjang. Lima tingkat misalnya trader pertama, kedua dan seterusnya itu terlalu panjang," katanya dalam diskusi energi kita di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (18/9).
Anggota Komisi VII DPR RI, Kurtubi mengatakan, tingginya harga gas karena banyak trader yang tidak memiliki fasilitas penyaluran seperti pipa gas.
"Saran saya langkah pertama menghilangkan titik titik inefisiensi terdapat trader yang punya infrastruktur atau yang hanya modal dengkul. Siapa pun orangnya harus dihapus dalam sistem keuntungan yang mereka serap jangan merugikan rakyat, merugikan kalangan industri," katanya.
Untuk jangka panjang, Kurtubi menyarankan agar pemerintah segera merevisi UU Migas tentang efisiensi gas nasional yang intinya baik minyak atau gas tidak lewat perantara baik ekspor maupun impor luar negeri.
"Langsung ke pemiliknya PGN dan Pertamina untuk bisa membangun infrastruktur gas negara sehingga harga yang dibayar oleh konsumen itu nggak mahal. tidak ada lagi peran trader," tutupnya.(al/merdeka)
0 Response to "Ini penyebab harga gas Indonesia lebih mahal dibanding Singapura"
Posting Komentar