-->
pasang

Ahli kubu Jessica sebut kematian Mirna terlalu cepat disimpulkan



Gemariau.com - Ahli patologi anatomi dihadirkan kubu terdakwa Jessica Kumala Wongso, Gatot Susilo Lawrence, menilai seharusnya dalam menelusuri kasus kematian Mirna berpatokan pada tiga hal investigasi. Sehingga penyidik tidak cepat dalam memutuskan suatu keputusan.

"Dalam investigasi ada tiga hal yang harus diperhatikan. Pertama bagaimana dia meninggal. Itu masuk ke kategori kelompok A. Kalau dia masuk ke tubuh, siapa yang masukin, ketiga kalau racun itu dapat dari mana. Kalau b dan c itu urusan polisi," terang Gatot, Rabu (14/9).

"Saya pikir not difficult. Tapi saya rasa bagian A itu sulit. Apa yang dekat dengan kematian, makanya jangan kita main di siandia. Target kerja sinida itu sangat jauh," sambung dia.

Kasus ini kata dia seperti dalam kasus-kasus tahun 1960-an yang tercatat dalam kepustakaan. Orang yang meninggal dan diperiksa lalu ditemukan sesuatu maka disimpulkan penyebab kematiannya akibat itu.

"Kalau kita lihat kepustakaan tahun 60-an misalnya orang mati karena dibacok maka kita simpulkan mati karena dibacok. Kalau ada racun, kalau ada sianida itu mati karena sianida," kata Gatot.

Selain itu, dalam sidang dia juga mengungkap barang bukti nomor 4 berupa. Itu berupa cairan lambung Wayan Mirna Salihin diambil 70 menit setelah kematian. Barang bukti ini dinilai reliabel atau lebih dapat dipercaya.

"Dia lebih reliabel, lebih fresh, kontaminasi tidak ada. Itu penting, 70 menit kita lakukan pengambilan sampel lebih reliabel, lebih dapat dipercaya," kata Gatot.

Gatot menuturkan, jasad Mirna seharusnya tidak diformalin. Sebab akan menimbulkan terkontaminasi yang menjadi masalah. Dia menjelaskan ditemukannya 0,2 miligram per liter dalam sampel lambung Mirna disebabkan oleh kontaminasi tersebut. Tak hanya itu proses pascakematian dilakukan bakteri juga menyebabkan adanya cairan yang diduga racun sianida.

"Banyak bakteri post mortem (pascakematian) yang dapat menghasilkan sianida. Kalau 0,2 miligram, this is too small," ungkap Gatot.

Tak hanya itu dia juga menyayangkan tidak diperiksanya tiosianat oleh Puslabfor Polri. Tiosianat merupakan zat yang dihasilkan oleh enzim rodanase dari zat sianida.

Bila sianida masuk ke dalam tubuh sedikit, enzim rodanase akan menetralisir sianida menjadi tiosianat sehingga hanya tiosianat ditemukan dalam tubuh. Sementara sianida telah habis. Kemudian, bila dalam jumlah banyak, sebagian sianida akan dinetralisir menjadi tiosianat dan sebagian tetap berupa sianida. Sehingga, sianida dan tiosianat ditemukan di dalam tubuh.

"Dalam kasus ini, tiosianat tidak diperiksa, hanya sianida. Jika sianida tidak ada, maka possibility-nya sianida yang masuk tidak banyak dan dinetralisir oleh rodanase. Sayangnya, tidak diperiksa tiosianat," terang Gatot.

Dengan ditemukannya 0,2 mg sianida dalam sampel lambung Mirna tak dapat disimpulkan sebagai penyebab kematian Mirna. Selain itu, jantung, otak, ginjal, pun harus diperiksa untuk mengetahui kebenaran penyebab kematian Mirna.

"(Untuk keracunan sianida), scientificly kita harus tes sianida dan tiosianat," ucap Gatot.

Maka itu, harus banyak hal diperiksa dalam tubuh Mirna. "Kalau orang keracunan maka dilihat adalah hati tempat detoksifikasi. Seandainya lolos maka lihat otak, lalu lihat jantung. Lalu lihat ginjal dan saluran pembuangannya," papar Gatot.

Dosen Universitas Hasanuddin itu mengatakan komponen-komponen organ yang mengalami detoksifikasi harus diambil sampelnya. Termasuk seseorang yang keracunan sianida. "Sianida masuk, sebenarnya sudah selesai di lambung kalau racunnya sedikit," ucap Gatot.

Gatot kembali menjelaskan proses sianida dalan tubuh manusia. Kata dia, sianida sudah habis berubah jadi tiosianat jika memasuki ke dalam tubuh. Bila melebihi batas ambangnya, sebagian jadi tiosianad dan sebagian jadi racun dan masuk ke jantung.

Karena itu, proses autopsi menyeluruh diperlukan untuk memastikan penyebab kematian. "Oleh sebab itu, ini landasan scientist. Maka kita harus buka jantung, buka otak, dan ginjal kita bisa menyimpulkan penyebab kematian," ungkap Gatot.(al/merdeka)

0 Response to "Ahli kubu Jessica sebut kematian Mirna terlalu cepat disimpulkan"

Posting Komentar