Gemariau.com - Ketua DPR Ade Komarudin menilai mahalnya harga daging sapi yang baru dipotong adalah akibat importir mengambil keuntungan yang terlalu besar.
“Jadi tidak heran bila harga daging segar dipasaran mencapai angka Rp130 ribu hingga Rp140 ribu,” ujarnya di sela-sela kunjungannya ke gudang Badan Uurusan Logistik (Bulog), Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (7/6/2016).
Menurutnya, kalau ada daging yang harganya Rp80.000 per kilogram, bahan pangan tersebut merupakan daging impor dari Australia dan Selandia Baru. Hanya saja tentunya daging sapi impor itu berkualitas beku alias tidak segar, ujarnya.
"Daging impor langsung dari Australi dan New Zealand karena jaraknya cukup dekat tentunya pakai pesawat karena pesawat itu memungkinkan untuk pembekuan daging," ujarnya.
Dia menambahkan bahwa mahalnya daging segar tidak saja akibat perilaku importir yang mengambil untung besar, tapi juga kalangan pengusaha hingga pengecer juga turut mengambil keuntungan yang besar sehingga harga di tingkat konsumen naik.
Terkait solusi yang harus diambil, lebih jauh Ade mengatakan bahwa pemerintah pemerintah harus mengembalikan fungsi Bulog sebagai badan penyangga logistik. Dengan demikian harga daging maupun bahan pangan lainnya bisa dikendalikan.
"Daging naik karena terlalu besarnya importir mengambil keuntungan dan ini berarti membenarkan apa yang saya pikirkan bersama teman-teman DPR bahwa pemerintah harus mengembalikan Bulog sebagai badan penyangga logistik," ujarnya.
Dalam kunjungan ke Bulog itu Ade ditemani Wakil Ketua DPR Agus Hermanto, Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron, Viva Yoga Mauladi, dan Wakil Ketua Komisi VI DPR Teguh Juwarno.
0 Response to "DPR: Daging Mahal, Importir Ambil Untung Besar"
Posting Komentar