-->
pasang

Wow... Warung Remang-Remang Kian Menjamur di Tambusai

Ilustrasi
Gemariau.com, Tambusai Utara - Sejumlah kafe dan warung remang-remang di Jalan Lintas Kecamatan Tambusai dan Tambusai  Utara, persisnya dari Simpang Harapan sampai Mahato dan Simpang KM 11, semakin hari kian menjamur. Alhasil, keberadaan  kafe dan warung remang-remang di sekitar pemukiman sangat meresahkan warga.

Pantauan saat melintas di wilayah tersebut, setidaknya terdapat 10 kafe dan warung remang-remang serta kedai tuak di sepanjang jalan lintas kecamatan Tambusai dan Tambusai Utara. Kafe dan warung ini tampak bertengger di pinggir jalan lintas, bahkan menyatu dengan pemukiman masyarakat.

Sekilas terlihat, kafe yang bertengger bukan saja menyediakan sejumlah minuman keras seperti bir dan jenis minuman memabukkan lainnya. Melainkan juga ada sejumlah wanita muda yang menjadi penarik miat bagi masing-masing kafe. Jangan salah, wanita-wanita muda penghibur juga sudah tersedia disana sebagai pelayan tamu yang datang.

Salah seorang pemilik kafe yang ditemui, mengaku para wanita muda `peliharaannya` itu ia datangkan dari luar daerah. Bahkan ada juga yang di datangkan dari pulau jawa.

Salah seorang warga Kecamatan Tambusai Utara, Mul (40) mengaku jumlah kafe, warung remang-remang serta kedai tuak di jalan lintas kecamatan tersebut belakangan ini semakin marak. Mereka merasa heran karena aparat penegak hukum di wilayah tersebut terkesan tutup mata.

"Saya heran karena kafe semakin hari semakin banyak jumlahnya. Seolah-olah hal ini seperti telah mengantongi izin operasional. Padahal, Bupati Rokan Hulu jelas-jelas mengatakan, tidak ada izin kafe dan warung remang-remang di Rokan Hulu," ujar Mul.

Mul juga mengatakan, kalau keberadaan kafe tersebut sangat menganggu dan merusak mental generasi muda di Rokan Hulu terutama masyarakat Kecamatan Tambusai utara dan sekitarnya. Terlebih lagi kafe tersebut sering beroperasional tanpa kenal waktu.

"Tak malam tak siang, kafe terus buka dan bahkan kadang tak tau waktu shalat (adzan). Padahal banyak masyarakat yang lalu lalang, bahkan pelajar juga melintas dari jalur tersebut," ujar Mul menambahkan.

Sejumlah Warga berharap agar pemerintah dan aparat keamanan di dua wilayah tersebut juga Pemkab Rokan Hulu bisa menindak tegas keberadaan kafe dan warung remang-remang itu.

"Kami minta pemerintah tidak hanya menindak jelang bulan puasa, tapi selamanya tidak beroperasional lagi. Karena kalau lama kelamaan dusun tersebut akan berganti dan berubah menjadi dusun kafe dan prostitusi terselubung," jelasnya.

Sementara itu, saat mencoba singgah di salah satu warung remang remang pada siang hari, terlihat sepi. Namun salah seorang pengelola warung, Tety (50 thn) yang ditemui langsung menyambut awak media dengan ramah.

Wanita asal Jawa arat ini mengaku dirinya sudah 10 tahun mengelola warung remang-remang tersebut.

"Saya mengelola warung pojok ini sudah 10 tahun dan saya juga sudah membangun tempat yang permanen, agar para tamu lebih nyaman," ucapnya.

Lebih lanjut Tety menjelaskan, warung pojok yang ia kelola ini memang banyak menuai penolakan dari warga.

"Tempat ini di tolak, tapi kan yang membutuhkan juga banyak. Makanya saya harus pandai.Khususnya, dengan aparat yang datang, saya juga sering kasih mereka uang bensin baik dari Polsek atau pun dari Satpol PP yang datang dari Kabupaten," ungkapnya.

Terkait kasus ini, sejumlah media lainnya mencoba mencari informasi dari warga yang berada di sekitar komplek warung remang remang. Seorang pemuda yang meminta namanya dirahasiakan mengatakan, warung prostitusi tersebut sudah sering di razia.

Bahkan, baru-baru ini sejumlah alat music sound system dan empat wanita penghiburnya pun sempat diamankan di kantor Sat Pol PP. Tapi anehnya malam ditangkap siang nya di bebaskan. "Mungkin ada beckingnya orang kuat ya mas," ujar sumber.

Warga setempatpun mengakui bahwa, di daerahnya sekarang marak PSK. Bahkan pada malam hari ramai berkeliaran dan berkunjung para lelaki hidung belang.

"Kami warga desa ini malu sebenarnya melihat aktivitas mereka. Kita khawatir kalau pihak terkait tidak segera menertibkan tempat maksiat ini, bukan tidak mungkin akan mengundang bencana. Dan ini berimbas pada anak-anak kami. Jangan sampai warga mengamuk dan membakar tempat tersebut," tegasnya. (iw)

0 Response to "Wow... Warung Remang-Remang Kian Menjamur di Tambusai"

Posting Komentar