Komit Dorong Budaya K3, 6 kepala Daerah Riau Raih Penghargaan

Johnny Sarikun.

Gemariau.com, Pekanbaru- Kementrian Tenaga Kerja (Kemenaker) Republik Indonesia berikan penghargaan kepada sejumlah kepala daerah di Indonesia yang dianggap berhasil menerapkan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) di wilayahnya masing-masing.

Untuk di Riau ada enam kepala daerah yang akan mendapatkan penghargaan ini, masing-masing Gubernur Provinsi Riau, Arsyajuliandi Rahman. Kemudian Walikota Pekanbaru DR H Firdaus

MT, Walikota Dumai Zulkifli AS, Bupati Pelalawan HM Harris, Bupati Siak Syamsuar, dan Bupati Indragiri Hilir (Inhil) HM Wardan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Pekanbaru, Johny Sarikun membenarkan Walikota Pekanbaru termasuk yang akan menerima penghargaan tersebut, karena surat undangan kehadiran sudah diterima. "Pak Wali diundang untuk menerima penghargaan tersebut, pada tanggal 18 Mei mendatang di Jakarta," ujat Johny, Jumat (13/5/16).

Dikatakan penghargaan ini sudah keempat kali berturun-turut diterima Walikota Pekanbaru DR H Firdaus MT. Ini membuktikan Walikota berhasil membina K3 di Pekanbaru. "Pak Wali sebagai kepala daerah dianggap berhasil mendorong keselamatan kesehatan kerja menjadi budaya di tengah masyarakat, terutama di kalangan swasta atau pengusaha," ujarnya.

Walikota melalui perangkatnya, terutama Disnaker disamping mendorong budaya K3, juga terus mengajak kalangan swasta untuk melengkapi kebutuhan dan fasilitas penunjang K3 untuk kepentingan tenaga kerjanya. "Karena terus kita dorong, maka sekarang sudah menjadi budaya. Setiap ada pekerjaan, maka fasilitas pendukung selalu disiapkan demi terwujudnya K3," tambahnya.

Terkait zero insiden kecelakaan kerja, Pemerintah Kota Pekanbaru mengusulkan 17 perusahaan untuk bisa mendapatkan penghargaan dari Kementrian Tenaga Kerja. "Sampai hari ini (kemarin), perusahaan-perusahaan yang kita ajukan, masih memenuhi ketentuan untuk mendapatkan penghargaan yang dimaksud," tambahnya.

Sementara Walikota Pekanbaru, DR H Firdaus MT di banyak kesempatan selalu mengatakan, penghargaan yang sudah banyak ditoreh, bukanlah sebagai tujuan kerja. "Penghargaan ini hanya sebagai motivasi saja. Kalau soal pekerjaan, masih banyak tugas yang harus terus didorong agar tercapainya visi dan misi yang telah kita tetapkan bersama," ujarnya. (rls/hms)