Aliansi Nelayan di Meranti foto bersama. |
Kekecewaan itu ditunjukan sejumlah nelayan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kepulauan Meranti. Pasalnya, jelang waktu pelaksanaan (Pelatihan Pengoperasian Alat Tangkap Gill Net, red), pihak DKP tidak menginformasikan ke para nelayan terkait adanya perubahan jadwal pelatihan tersebut.
Kekecewaan para nelayan bukanlah tidak beralasan, dimana selain telah menunda pekerjaan, sejumlah nelayan yang berasal dari penjuru pulau di Meranti ini juga terpaksa mengeluarkan uangnya masing-masing untuk membiayai pergi pulang ke tempat kegiatan pelatihan di Selatpanjang.
Setelah tiba di tempat pelaksanaan, ternyata jadwal kegiatan malah ditunda 5 hari kedepan.
"Seharusnya pihak dinas kelautan dan perikanan memberi tahu kita sebelumnya kalau jadwal pelatihannya telah ditunda. Sehingga kita tidak menyia-nyiakan waktu dan menghabiskan biaya untuk ke sini (Kota Selatpanjang, red) hari ini. Untuk itu kita minta ongkos kedatangan kita ke sini bisa diganti oleh Dinas tersebut (DKP, red)," ungkap salah seorang Nelayan asal Kecamatan Tasik Putripuyu yang enggan disebutkan namanya.
Menanggapi hal itu, Kepala DKP Meranti, Drs Askandar, melalui Sekretaris Efialdi SE, menyebutkan kalau perubahan jadwal pelatihan ini dilakukan pihak BPPP Medan di semua daerah.
Khususnya Kabupaten Kepulauan Meranti, kata dia, pelaksanaan pelatihan yang semualanya dijadwalkan pada 13 hingga 18 April 2016, diundur pada 18 hingga 23 April 2016 mendatang.
Dia juga mengakui kalau BPPP Medan telah melayangkan surat perubahan jadwal pelaksanaan pelatihan tersebut ke pihaknya (DKP, red). Perubahan jadwal itu pun telah disampaikan ke Kepala DKP dan Kepala Bidang (Kabid) yang menanganinya pada 11 April 2016 kemarin.
"Penerusan jadwal tersebut ke para nelayan, itu merupakan tugas dan bagian dari Kabid Tangkap dan Budidaya. Sebab, dia yang tahu nama-nama para nelayan tersebut," ujar Efialdi.
Sementara itu, Kabid Tangkap dan Budidaya DKP Meranti, Ishak, waktu itu sedang tidak berada di tempat, yang menurut staf di sana (DKP, red), dia sedang berada di luar daerah Meranti.
Ketika dikonfirmasi melalui selulernya, Ishak membenarkan terjadinya pengunduran pelatihan tersebut. Namun, anehnya pihaknya tidak menginformasikan perubahan jadwal pelatihan tersebut kepada para nelayan yang diundang.
Terkait kedatangan para nelayan untuk memenuhi undangan pelatihan tersebut, Ishak mengatakan kalau pihaknya tidak bisa bertanggungjawab. Karena, menurut dia, hal itu merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh DPPP Medan.
"Ya, pulang saja (para nelayan, red), karena bukan tanggung jawab kita," ucap Ishak menjawab wartawan terkait keberadaan para nelayan yang menunggu penjelasan dari pihaknya. (mr)
0 Response to "Penundaan Pelatihan Pengoperasian Alat Tangkap Gill Net Membuat Nelayan di Meranti Kecewa"
Posting Komentar