Gemariau.com - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Cornelis menyebut masyarakat di pedesaan rentan menjadi korban penipuan bisnis atau usaha abal-abal. Hal ini dikarenakan minimnya informasi mengenai industri keuangan.
Menurutnya, majunya teknologi memungkinkan masyarakat untuk meraih informasi sebanyak-banyaknya. Sayangnya, hal tersebut tidak diimbangi dengan pengawasan yang diberikan pemerintah, sehingga banyak yang menjadi korban penipuan.
"Masih banyak masyarakat yang mudah tertipu. Ini karena mereka mudah terpengaruhi dengan janji cepat kaya namun dengan cara mudah," kata Cornelis di Pontianak, Senin (26/9).
Dengan demikian, dia beharap hadirnya Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dan Satuan Tugas Waspada Investasi mampu mengajarkan penduduk di pedesaan tentang industri keuangan. Sehingga, mereka bisa membedakan mana pasar investasi yang benar dan abal-abal.
"Sehingga investasi di pasar modal bisa terjamin. Kadang mereka sudah rela ambil utang tapi uangnya tidak kembali, karena (berinvestasi) tidak pada yang resmi," imbuhnya.
Selain itu, dia juga berharap agar TPAKD bisa memeriksa bank mana saja di Kalimantan Barat yang tidak menjalani aturan yang ada. Sebab, masih banyak oknum yang melakukan kecurangan dengan mengambil uang nasabah.
"Bagaimana kita melindungi masyarakat untuk berinvestasi di bidang keuangan. Juga kontrol terhadap bank, di Kalbar ini banknya sehat atau tidak. Banyak orang yang ngambil uang yang bukan miliknya, pake cap abal-abal. Jadi pengawasannya harus ditingkatkan," jelas Cornelis.(al/merdeka)
0 Response to "Gubernur Kalbar: Masyarakat desa mudah tertipu bisnis cepat kaya"
Posting Komentar