Gemariau.com - Calon Presiden Partai Demokrat Hillary Clinton kini terpaksa beristirahat dari kegiatan kampanye. Dokter mengatakan, Hillary terkena pneumonia atau paru-paru basah.
Peristiwa Hillary yang nyaris pingsan saat peringatan 9/11 membuat lini masa banjir canda. Sebagian besar netizen mengatakan, tim kampanye Hillary akan menyalahkan Rusia atas sakitnya Hillary, seperti mereka menuding peretas asal Rusia sebagai pelaku pembocoran sejumlah emailnya.
Candaan di dunia maya itu ternyata mendapat jawaban serius dari dokter terkenal di AS, Bennet Omalu. Ahli patologi forensik yang menemukan pola ensefalopati traumatik kronis pada kematian pemain NFL tersebut, telah menyarankan Clinton untuk segera melakukan tes darah untuk melihat apakah dia diracun.
Melalui laman Twitternya, ia menulis, "Saya harus menasihati tim kampanye Clinton. Mereka harus melakukan analisis toksikologi dalam darahnya. Sangat mungkin dia sudah diracun," ujar Bennet Omalu, seperti dikutip dari Sputnik, 14 September 2016.
Omalu tak berhenti sampai di situ. Ia kemudian menulis, alasannya meminta Clinton melakukan uji analisis racun pada darahnya adalah karena ia tak percaya pada Presiden Rusia Vladimir Putin, dan calon Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump. "Bagi kedua orang ini, segalanya adalah mungkin," ujarnya menambahkan.
Omalu, seorang kelahiran Nigeria, menjadi terkenal setelah terobsesi pada kematian mantan pemain Pittsburgh Steelers saat bekerja di kantor Koroner di kotanya. Ia berhasil membuktikan bahwa pemain tersebut menderita kerusakan otak akibat pukulan ke kepala, yang mungkin diperoleh saat sedang bermain.
Hasil pengamatan Omalu soal kemungkinan Clinton diracun oleh lawan politiknya ini menjadi perbincangan hangat dalam beberapa publikasi yang senang melakukan pemberitaan menggunakan Teori Konspirasi mengenai sakitnya Clinton.(al/viva)
0 Response to "Dokter Terkenal AS Yakin Hillary Diracun"
Posting Komentar