-->
pasang

Mahasiswa Unibraw temukan alat pengusir bau di kandang ayam



Gemariau.com - Berternak ayam menjadi salah satu usaha yang cukup menjanjikan di Indonesia. Karena tingkat konsumsi masyarakat, baik daging maupun telur ayam sangat tinggi dan terus meningkat setiap tahun.

Namun dari segi kesehatan, bisnis peternakan ayam menghasilkan limbah amonia dari proses metabolisme ayam. Jika tidak ditangani secara baik, dapat mencemari lingkungan yang berdampak pada ayam sendiri maupun masyarakat sekitar kandang.
Apabila amonia dibiarkan dalam kandang dengan konsentrasi terlalu tinggi dapat mempengaruhi produktivitas.
"Hanya dengan adanya 2 ppm (parts per million/ per seribu) amonia dalam kandang, dapat mengakibatkan gangguan pernapasan pada ayam yang berdampak pada menurunnya produktivitas," kata Khairul Anwar, mahasiswa Teknik Komputer Universitas Brawijaya (UB)Malang, Sabtu (4/6).
Amonia merupakan senyawa kimia berupa gas dengan bau tajam yang khas. Bersama empat mahasiswa UB lainnya, Khairul Anwar membuat alat penyedot amonia dalam kandang ayam. Alat tersebut diberinya nama Salifa, singkatan dari Stop Amonia dan Limbah Feses. Fungsinya sebagai tindakan biosecurity terhadap penyakit dalam kandang ayam.
Selain Khairul Anwar, anggota tim yang lain terdiri dari Miftahul Rizki Purwonegoro (Informatika 2014), Dian Agustiar (Kedokteran Hewan 2013), Dicky Yoga Prasetia (Kedokteran Hewan 2013) dan Hana Razanah (Kedokteran Hewan 2013). Mereka bekerja sama merancang Salifa di bawah bimbingan drh. Dahliatul Qosimah, M. Kes.
Salifa dibuat dengan memanfaatkan beberapa komponen. Terdiri dari sensor, kipas exhaust, mikrokontroler, serta zeolit aktif untuk menyerap amonia. Alat dan bahan dirangkai sedemikian rupa dalam kandang sehingga pertukaran udara dalam kandang dapat maksimal dan dapat mencegah pencemaran udara.
"Sensor yang dipasang pada Salifa secara otomatis akan mendeteksi keberadaan amonia," katanya.
Dari data yang terdeteksi sensor dan dikirim ke mikrokontroler akan diketahui kadar amonia dalam kandang. Jika kadar amonia menunjukkan angka lebih dari 2 ppm menurut standar SNI, maka kipas exhaust akan hidup secara otomatis dan udara dalam kandang akan tersedot keluar.
Sementara di belakang kipas sudah terdapat kerikil zeolit aktif yang berfungsi menyerap amonia. Udara yang keluar sudah tidak berbau lagi.
"Jadi udara yang keluar dari dalam kandang sudah tidak bau dan tidak menyebabkan pencemaran udara," jelasnya.
Jika amonia kemudian sudah terdeteksi dalam keadaan aman atau di bawah 2 ppm, maka kipas exhaust pun akan mati secara otomatis.
"Dengan Salifa, kadar amonia dalam kandang dapat dikurangi, sehingga ternak ayam menjadi lebih sehat, nafsu makan ayamnya meningkat serta tidak menyebabkan pencemaran lingkungan," katanya.(al)

sumber:viva.co.id

0 Response to "Mahasiswa Unibraw temukan alat pengusir bau di kandang ayam"

Posting Komentar