Ilustrasi |
Gemariau.com - Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Daniel Johan menilai fenomena naiknya harga pangan di bulan Ramadan adalah hal yang biasa. Namun hal tersebut menjadi tidak normal jika kenaikan harga sangat tinggi.
"Seperti gula dan bawang ini harganya sangat melonjak. Kalau itu selalu terulang berarti ada hal-hal yang salah sehingga mempengaruhi kenaikan harga tersebut," kata Daniel dalam diskusi di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (4/6/2016). seperti dilansir merdeka.com
Menurutnya, jika ada lonjakan harga tinggi, maka ada kesalahan antara data milik pemerintah atau perencanaan yang salah. Meski begitu, dirinya tidak bisa memastikan kenaikan berbagai harga pangan saat ini apakah dikarenakan kesalahan data atau kekeliruan perencanaan.
Sehingga, dia mengimbau agar pemerintah bisa melakukan pembenahan data sehingga bisa melakukan perencanaan yang baik. "Seharusnya kita bisa surplus seperti Vietnam, tapi kenapa kita masih harus impor. Sehingga pemerintah harus memikirkan kebijakan apa yang harus diambil supaya tepat," imbuhnya.
Sebelumnya, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian Yanuardi mencatat ada kenaikan harga pangan di pasar ritel hari ini. Seperti cabai merah di pasar induk harganya Rp 15.000 per Kg, tapi di ritel harga Rp 30.000 per Kg.
Sedangkan, bawang merah di pasar induk Rp 26.000 hingga Rp 29.000, tapi di Pasar Minggu harganya bisa sampai Rp 35.000 hingga Rp 40.000.(gr)
0 Response to "Akibat Harga Sembako Saat Ramadan naik, DPR Tuding Kesalahan Ada di Pemerintah"
Posting Komentar