Lahan gambut di Kepulauan Meranti.
|
Gemariau.com, Selatpanjang - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti mendukung penuh program restorasi gambut Nasional yang digagas oleh Presiden Jokowi melalui Badan Restorasi Nasional Republik Indonesia (BRG RI), salah satu objek yang akan direstorasi berada dikawasan Desa Sungai Tohor, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, yang pada Senin depan akan ditinjau oleh Kepala Badan BRG RI Nazir Fuad beserta rombongan Kementerian terkait dan para Akademisi.
Dalam rangka menyambut kedatangan rombongan tersebut, Setdakab. Meranti H. Iqaruddin didampingi Asisten I Setda H. Alizar, Kepala Bappeda Azza Fahroni dan Kepala Dinas Kehutanan Murod, Kaban. BPBD Meranti Edy Afrizal, serta Camat Tebing Tinggi Timur Elfandi menyatakan kesiapan telah mencapai 95 persen.
"Kita sangat mendukung program restorasi gambut Nasional ini, dan persiapan kedatangan Kepala BRG RI beserta rombongan dalam rangka melestarikan dan memulihkan kawasan gambut kita telah mencapai 95 persen, kita harapkan menjelang hari H sudah tuntas," ujar Setda disela kunjungangan kelokasi acara di Desa Sungai Tohor, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, Minggu siang (10/4).
Seperti diketahui Sungai Tohor Kecamatan Tebing Tinggi Timur Kabupaten Kulauan Meranti masuk kedalam objek yang bakal dipulihkan, tak tanggung-tanggung dalam rangka itu, Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Fuad, bersama tiga Rektor Universitas Ternama di Indonesia yakni Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Ir Dwikorita Karnawati MSc, Ph. D, Rektor Universitas Negeri Surabaya (UNS) Prof. Dr. Warsono, M.S, Rektor Universitas Riau (UR) Prof. Dr H. Aras Mulyadi, akan meninjau lokasi tersebut Senin 11 April 2016 mendatang.
Jika tidak ada aral melintang, kedatangan Kepala BRG RI, para Rektor dan Plt. Gubri beserta Staf Khusus Kementerian LHK, Dandrem 031 WB dan Kapolda Riau, tersebut direncanakan Senin sore 11 April 2016 mendatang dan akan berada di Meranti selama dua hari.
Sesampainya di Selatpanjang, rombongan akan disambut langsung oleh Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti H. Irwan MSi, Ketua DPRD Fauzy Hasan bersama Forkopimda dan jajaran Pemda Meranti, selanjutnya berangkat menuju Sungai Tohor.
Adapun Agenda lengkap kunjungan tersebut seperti dijelaskan Kabag Humas, pertama melakukan penandatanganan Komitmen Bersama Aksi Restorasi Gambut oleh Kepala BRG RI dan Plt. Gubri, pembacaan Deklarasi Berdirinya Laboratorium Internasional Restorasi Gambut Tropis Kabupat Meranti, penyerahan secara Simbolis Dimulainya Program Restorasi Gambut Melalui Eksperimen Restorasi Gambut Membangun Model Etalase.
Selain itu Ka. BRG RI Nazir Fuad juga akan melakukan peletakan batu pertama pembangunan Tugu Jokowi, peninjauan Bangsal Sagu, meninjau Kebun Sagu rakyat, serta melakukan penanaman bibit Sagu dan Pohon Hutan Rawa secara simbolis dalam upaya pelestarian.
Pada kesempatan itu Ka. BRG RI dan rombongan juga membuka dialog dengan masyarakat setempat untuk mendengarkan langsung berbagai masalah lahan Gambut yang dihadapi Kabuoaten Kepulauan Meranti.
Sekedar informasi adapun Objek Gambut yang akan direstorasi diwilayah Sungai Tohor Kecamatan Tebing Tinggi Timur seluas 9 Ha, untuk tahap awal restorasi, dilokasi tersebut akan dilakukan pembibitan anak pohon kayu alam lokal dan Sagu, membangun Skat Kanal.(hms/mr)
Rp98 Triliun Investasi Antre Mununggu Disahkannya RTRW Riau
Gemariau.com, Pekanbaru - Hingga saat ini RTRW Riau belum juga disahkan, dan banyak pembangunan di Riau yang terhambat. Baik itu pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Menanggapi hal tersebut Asisten II Setdaprov Riau Masperi mengatakan, RTRW Riau saat ini dalam proses penetapan adendum dari Kementrian Lingkungan Hidup, setelah penetapan itu selesai baru dibuat Peraturan Daerah nya.
Dijelaskannya, RTRW Riau memang menghambat pembangunan di Riau. "Untuk itu pemerintah pusat berupaya maksimal agar mempercepat penyelesain RTRW Riau dengan cara proses penetapan adendum dari kementrian lingkungan hidup, setelah itu baru kita Perda kan," ujar Masperi.
Masperi menjelaskan, sekitar Rp98 triliun investasi yang antre mununggu disahkannya RTRW Riau di antaranya investasi kawasan industri di Dumai sekitar Rp20 triliun, kerata api, jalan tol, listrik, gas dan lain-lain. Semua itu masih terhambat pembangunannya oleh RTRW Riau.
"Jika itu bisa segera diselesaikan maka perekonomian di Riau akan bisa sedikit berjalan cepat. Memang sepenuhnya penggeraknya sektor itu swasta dan masyarakat. Pemerintah pusat sudah mengeluarkan paket ekonominya. Itu salah satu bentuk, sejauh ini APBD Riau yang baru bisa menggerakkan sektor itu Rp480 miliar bisa cair dan dinikmati oleh masyarakat. Tetapi bukan berarti tidak bergerak perekonomian di Riau, namun pergerakannya lambat," jelas Masperi. (mr)
0 Response to "Pemkab Meranti Dukung Penuh Restorasi Gambut Nasional"
Posting Komentar