Ilustrasi |
"Dari lima orang yang melarikan diri tersebut, tiga orang merupakan warga binaan dan dua orang adalah titipan Pengadilan Tinggi DIY dan Pengadilan Negeri Sleman," ujar Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM, Daerah Istimewa Yogyakarta, Pramono seperti dilansir Antara.
Dia menceritakan kronologi kaburnya penghuni lapas. Pada pukul 11.56 WIB, para tahanan melaksanakan ibadah Salat Dzuhur. Sekitar pukul 13 00 WIB, petugas lapas melaksanakan pengecekan. Dari jumlah 70 tahanan dan napi, setelah dicek hanya ada 65 orang.
"Kemudian petugas melakukan pengecekan melalui kamera CCTV dan didapati napi dan tahanan tersebut kabur," katanya.
Kelima penghuni Lapas Cebongan melarikan diri dengan cara naik melalui tembok kamar dan kamar mandi, lalu memasang tali yang terbuat dari potongan sarung. "Tali itu dijadikan alat untuk naik, kemudian mereka menjebol plafon," jelasnya. seperti dilansir dari merdeka.
Setelah berhasil menjebol plafon, mereka membongkar genteng dan melompat keluar menuju utara bangunan lapas. "Saya sudah koordinasi dengan Polsek dan Polres Sleman, saat ini dalam pengejaran," katanya.
Menurut Pramono, sejauh ini belum ada indikasi keterlibatan sipir membantu meloloskan lima penghuni lapas. Pihaknya sudah memeriksa seluruh sipir. "Kalau ada ya akan kami beri sanksi tegas," pungkasnya.***
0 Response to "Lima penghuni Lapas Cebongan kabur jebol genteng, Gunakan Kain Sarung"
Posting Komentar