-->
pasang

Panama Papers Kembali Rilis untuk Publik


Gemariau.com - Database berisi bocoran Panama Papers kembali dirilis untuk publik, Selasa (10/5/2016).

Database itu dirilis oleh tim jurnalis internasional yang menginvestigasi Panama Papers (ICIJ) yang dapat diakses melalui tautan offshoreleaks.icij.org.

Semua data diperoleh dari dokumen digital milik kantor hukum di Panama, Mossack Fonseca. Disebutkan sekitar 214 ribu nama perusahaan offshore yang tersebar di lebih dari 200 negara.

Tak hanya itu, ada 140 nama politisi dan 12 tokoh yang pernah menjadi pemimpin dunia disebutkan dalam database terbaru itu.


Termasuk di antaranya adalah Presiden Ukraina Petro Poroshenko, mantan PM Irak Ayad Allawi, dan kandidat capres AS Donald Trump.

Sejumlah konglomerat Indonesia menyewa jasa firma hukum asal Panama, Mossack Fonseca, untuk mendirikan perusahaan di yuridiksi bebas pajak di luar negeri. Dalam dokumen daftar klien Mossack yang dikenal sebagai The Panama Papers, termaktub nama keluarga Mochtar Riady (peringkat keenam orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes), Wilmar International Ltd yang dimiliki Martua Sitorus, dan keluarga Ciputra.

Adapun Wilmar International adalah perusahaan yang dibentuk Martua pada 1991. Menurut Forbes, Wilmar memiliki 450 perusahaan manufaktur di 15 negara dengan jumlah karyawan mencapai 90 ribu orang di seantero jagat. Kekayaan Martua mencapai US$ 1,38 miliar atau sekitar Rp 18,3 triliun.

Adapun Ciputra tercatat sebagai pemegang saham perusahaan Grace Global Inc yang terdapat di British Virgin Islands. Perusahaan itu berdiri pada April 2003. Anak Ciputra, Junita Ciputra, juga memiliki perusahaan Grace 28 Inc yang terdaftar di British Virgin Islands. Kekayaan keluarga Ciputra, menurut Forbes, mencapai US$ 1,48 miliar atau sekitar Rp 19,7 triliun.

Akses publik pada data Panama Papers dibuka dinihari tadi untuk wilayah Waktu Indonesia Barat. Sejak setahun yang lalu, 370 jurnalis dari 76 negara—diorganisasi oleh The International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ)—menelisik 11,5 juta data di dokumen itu. Tempo merupakan satu-satunya media di Indonesia yang tergabung dalam kolaborasi lintas negara ini.

Ketika dimintai konfirmasi pada April lalu, salah seorang keluarga Riady memberikan keterangan off the record. Adapun para petinggi Wilmar tak tahu ihwal adanya perusahaan cangkang atau offshore seperti yang terungkap dalam Panama Papers. “Saya tidak tahu. Bukan kapasitas saya menjawab pertanyaan itu. Tanya saja ke Pak Tumanggor,” kata Direktur Eksekutif PT Wilmar Nabati Indonesia, Taufik Tamin, kepada Tempo, kemarin. Komisaris PT Wilmar Group, Master Parulian Tumanggor, menjawab sama. “Saya tidak tahu.”


Adapun Corporate Secretary sekaligus Direktur Keuangan PT Ciputra Development Tbk, Tulus Santoso Brotosiswojo, mengatakan tidak mengetahui apakah keluarga Ciputra membuat perusahaan cangkang lewat Mossack Fonseca. “Saya enggak tahu, ya. Saya kira tidak, tuh,” tuturnya.

0 Response to "Panama Papers Kembali Rilis untuk Publik"

Posting Komentar