![]() |
| Teks photo : Kepala Disperindag Dumai Zulkarnaen |
Kepala Disperindag Dumai Zulkarnaen menyebutkan, untuk pengawasan agar kebutuhan bahan tercukupi maka pihaknya akan menurunkan tim pemantau ke sejumlah pasar tradisional dan gudang penyimpanan.
"Upaya pengawasan ini untuk mengantisipasi aksi penimbunan yang akan menyebabkan kelangkaan bahan pokok di tengah masyarakat, karena tingkat konsumsi masyarakat meningkat pada ramadhan dan lebaran mendatang," kata Zulkarnaen, Selasa.
Langkah lain yang akan dilakukan, lanjut dia, mengawasi peredaran makanan dan minuman impor dengan menurunkan tim ke lapangan untuk melihat persediaan dan masa berlaku produk di sejumlah ritel maupun pertokoan.
Kemudian, tim pemantau bahan pokok kini diturunkan setiap hari ke sejumlah pasar tradisional untuk memantau harga dan persediaan stok serta memastikan sistem distribusi lancar tanpa mengalami kendala.
"Hasil pemantauan rutin saat ini stok aman, harga masih relatif stabil dan terjangkau, namun jelang ramadhan memang sudah ada beberapa komoditi mulai merangkak naik namun tidak signifikan," jelasnya.
Monitoring bahan pokok di pasar tradisional Bunda Sri Mersing, Pulau Payung, Senggol dan Jaya Mukti ditemukan beberapa harga komoditi mengalami kenaikan, misalnya, bawang merah dari Rp34 ribu ke Rp38 ribu per kilogram.Kemudian, telur ayam ras dari Rp1.100 ribu menjadi Rp1.200 ribu per butir, tepung terigu awalnya Rp7 ribu naik ke Rp8 ribu per kilogram, daging ayam buras jadi Rp29 ribu dari sebelumnya Rp27 ribu per kilo.
Disamping itu, beberapa komoditi masih ada yang bertahan dan stabil dengan harga lama, yaitu, kedelai Rp10 ribu, beras Rp12.500, tomat Rp8 ribu, daging sapi Rp120 ribu, Gula pasir Rp15 ribu, minyak goreng Rp14 ribu dan lain sebagainya. (sy)


0 Response to "Disperindag Dumai Tingkatkan Pengawasan Bahan Pokok"
Posting Komentar